Sejak dulu sudah banyak memang filosopi dan pemikiran kecil-kecil namun berarti dari aku dan dari cerita pengalaman orang lain yang kudengar...
Jadi menurutku mengapa tidak membagikannya ke orang banyak?
Ini posting pertanyaan, jadi comment aja - commentnya itu jawaban/kritik-saran/komentar/apresiasi terhadap pertanyaan dibawah:
"Apakah perjalanan hidup gw & cerita2 lainnya boleh gw bukuin?"
Between the corners of an archipelago and the end of seas - this is a core of a heart of someone dancing, traveling, creating music, and writing; to make a destiny out of dreams
Wednesday, May 6, 2009
Saturday, March 28, 2009
Kopitilam Oey n Nuansa Romans in Menteng
Menteng, Jakarta
28 Maret 2009, Sabtu
Hari dengan curah hujan gerimisan-menengah, hari yang indah untuk tidur, ngelamun, dan mesra-mesraan...hehehe. Kami hari ini akan mencari-cari makanan makan siang yang top kletop nge-pas sama selera - menuju ke arah Menteng kami memutuskan untuk mencoba 'Kopitilam Oey' di salah satu 'blok kios lama', maksudnya daerah jalan-jalan seperti Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. KH. Agus Salim, Jl. Sabang & sekitarnya...
Ya, Kopitilam Oey (baca: Kopitilam Wiy), restoran kecil (warkop juga sih) di Jl. KH. Agus Salim di Menteng, yang dikelola oleh sang pengemuka 'Mazhab kuliner' Jalansutera; siapa lagi kalau bukan Bondan Winarno; tentu kami akan ke sana, melihat bagaimana restoran yang didirikan oleh sang pakar Kuliner negeri ini, apakah bisa memperlihatkan kepada kita ke-pakar-an kulinernya. Dan ini juga berhubung karena p'Bondan adalah teman mas (bokap)...
Ternyata kami beruntung sebagai orang-orang pertama yang mengetahui keberadaan Kopitilam Oey ini; karena dalam status 'Soft Opening'nya ia memberikan 50% discount untuk semua minumannya. Entah kenapa tidak pada makanannya - namun nanti kami mengetahui kenapa diskon tersebut hanya untuk minuman saja (bukan karena promosi atau karena biaya membuat makanan mahal...bukan itu, bukan).
Disana, ternyata kami bertemu langsung dengan p'Bondan sendiri, maklumlah restoran baru biasanya diawasi langsung oleh sang pemilik...baru jika mulai lancar maka akan dilepas...Maklum. Ia menyapa kami dengan hangat, kami mengambil tempat duduk...kami menanyakan menu yang nge-top apa kira-kira...ia bilang yang nge-top untuk lunch itu: Gado-gado & Lontong Cap Go Meh Bonbin serta juga gak ketinggalan Sate Ponorogo...Kami pun
memesan rekomendasinya itu. Kami sempat bertanya jawab beberapa pertanyaan, seperti kenapa di dalam menu ada menu breakfast dan tiap-tiap
waktu makan itu makanannya berbeda. Menu breakfast sendiri itu ada karena ternyata Kopitilam Oey itu buka dari jam 7 pagi...n adanya varietas makanan
tersebut ya tentu untuk ke-unikan dan juga karena Kopitilam Oey sendiri memakai konsep Koffie Oey di Nederlaands sana yang sama - mereka hanya
menyediakan minuman, dan sedikiiit makanan. Makanan yang lain 'impor' dari luar kafe (kq 5-an) (tapi kalau di Walundo sana makanannya berjajar di
depan Kedai, sayang pemilik bangunan sekitar tidak mengizinkan sistem itu diberlakukan...alasannya: higienisme aka kebersihan, kalau di Londo sana
tentu bisa tertib n bersih, tapi di negeri ini...o...harapan sangat kecil. Dan selain itu tentu akan mengganggu parkiran, itu sangat tidak diizinkan n juga tidak
diharapkan).
Minuman kami bertiga beragam, aku dan mas memilih Ijs Teh Mint sementara ibu memilih Wedang Uluk Wonosari...sambil menunggu pesanan kami
melihat interior kedai tersebut yang antik, dihiasi oleh poster-poster tentang kopi, teh, sandwich, dari luar negeri zaman tahun 40an s/d 70an dan
poster-poster jajanan melayu tempo doeloe dan poster2 kopi/teh/kedai Belanda. Antik benar interiornya, begitu pula perabotannya yang khas mirip kursi
kedai yang agak pecinan, benar-benar mengembangkan nuansa tempo doeloe yang kental, mantab pokokne rek...
Tak lama kemudian, pesanan datang, antik benar...Lontong Cap Go Meh yang sangat mirip Kupat Tahu betawi, lalu disertai Gado-Gado dan Sate
Ponorogo, sangat khas...p' Bondan memberi penjelasan; katanya Lontong Cap Go Meh perbedaannya memang sedikit dengan kupat Tahu, bumbunya lebih Chinese dan ia ada opornya, sementara Gado-Gadonya benar-benar terbuat dari kacang tanah yang baunya khas, ditambah gula aren yang pol dan disertai sambal terasi di bagian pojok piring untuk mereka yang ingin mendapatkan sensasi pedas...sementara Sate Ponorogo ternyata mirip sekali sate padang, tapi kacang tanah untuk sausnya ternyata dibuat sangat spesial; bagian putih-putih di tengahnya di keluarkan untuk mengeluarkan rasa pahit dari kacang. Sangat spesial ternyata...ia juga bilang, mencari Sate Ponorogo itu sendiri sangat susah, hingga akhirnya ketemu satu di Cibubur dan ia bawa ke kedainya itu, jadi memang specially made Sate tersebut itu. Gado-Gado n Lontong CGM nya sendiri dari Gado2 n Lontong Bonbin yg terkenal t jauh dari situ(masih di daerah Menteng).
Ketika kita cicipi...muantapne terasa banget!!!! Saus kacang Gado-Gado tersebut manis dan ketika dicampur dengan sambel terasinya benar-benar terasa kenikmatan gado-gado sempurna! Parfait! Lontong Cap Go Mehnya tidak jauh beda rasanya dengan Kupat Tahu Betawi, tapi tetap saja pas.
Sementara menurutku d special food goes to...Sate Ponorogo! Waw, ayamnya sangat halus...kata p'Bondan itu rahasia para pembuatnya, dan saus kacangnya mirip saus Sate Padang tapi lebih lembut, tidak terlalu asin, tapi justru manis seperti saus kacang Sate seperti biasanya, waw! ditambah Lontong...Tapi sepertinya kami kebanyakan Lontong, Lontong CGM pake Lontong, Gado2 juga, Sate Ponorogo juga...mati aku iki, Gusti!
Tapi tenang saja, itu bukan masalah besar, setelah perut kami kenyang makan, minumannya pun hebat...Ijs Teh Mintnya bener2 terasa mint, kayak odol...beda dengan teh mint di tempat lain yang sekedar...seger kayak mint aja...tapi ini benar-benar layaknya mint betulan, terasa odol...dilain pihak, rasa semeriwing-semeriwing pedas segar dingin dari teh mint itu diimbangi oleh Wedang Uluk. Wedang Uluk memang bukan minuman biasa, Uluk, secara harfiah dalam bahasa Jawa, berarti sampah - seperti halnya teh ini, yang diseduh rangkaian 'sampah' herbal seperti sirih, jahe dsb. Tapi manfaat, khasiat, dan rasanya tidak seperti 'uluk' - justru sangat enak. Hangat, layaknya Wedang Jahe. Mantap.
Setelah semuanya selesai, kami bayar... total 90,000 (termasuk PPN 15%), makanannya 60,000 minuman 20,000 tapi minuman seharusnya 40,000 karena ini sudah dipotong diskon. Murah juga, kalau kondisi normal, ya berarti kira-kira Rp.40,000-an per orang. Value-for-money nya lebih dari memuaskan.
Kamipun keluar sambil pamit kepada p'Bondan...diluar kami merasakan hujan rintik-rintik di daerah Menteng dan kemudian kembali ke rumah (jalan pelan-pelan), aku pun merasakan nuansa-nuansa masa laluku hadir kembali...kala-kala aku bercakap-cakap dengan sayangku itu, di bawah atap sekolah, dalam hujan rintik-rintik seperti ini...jam 2 juga...ah...betapa indahnya. Aku juga merasakan kembali ingatan masa kecilku (dulu sebelum di Pejaten aku di Saharjo rumahnya, jadi Menteng itu daerah mainanku juga). Betul-betul saat itu aku merasakan nuansa nostalgia, fikiranku kembali ke masa-masa indah romansa ku dan dia itu...ah...cinta...kala engkau bersiul rasanya nikmat sekali, namun kala kau merajam rajamanmu menembus dada...cinta...cinta...ah, Cinta! sesuatu yang tak bisa dipisahkan dari hidup seorang M. Arkan...selain idealisme dan makanan.
28 Maret 2009, Sabtu
Hari dengan curah hujan gerimisan-menengah, hari yang indah untuk tidur, ngelamun, dan mesra-mesraan...hehehe. Kami hari ini akan mencari-cari makanan makan siang yang top kletop nge-pas sama selera - menuju ke arah Menteng kami memutuskan untuk mencoba 'Kopitilam Oey' di salah satu 'blok kios lama', maksudnya daerah jalan-jalan seperti Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. KH. Agus Salim, Jl. Sabang & sekitarnya...
Ya, Kopitilam Oey (baca: Kopitilam Wiy), restoran kecil (warkop juga sih) di Jl. KH. Agus Salim di Menteng, yang dikelola oleh sang pengemuka 'Mazhab kuliner' Jalansutera; siapa lagi kalau bukan Bondan Winarno; tentu kami akan ke sana, melihat bagaimana restoran yang didirikan oleh sang pakar Kuliner negeri ini, apakah bisa memperlihatkan kepada kita ke-pakar-an kulinernya. Dan ini juga berhubung karena p'Bondan adalah teman mas (bokap)...
Ternyata kami beruntung sebagai orang-orang pertama yang mengetahui keberadaan Kopitilam Oey ini; karena dalam status 'Soft Opening'nya ia memberikan 50% discount untuk semua minumannya. Entah kenapa tidak pada makanannya - namun nanti kami mengetahui kenapa diskon tersebut hanya untuk minuman saja (bukan karena promosi atau karena biaya membuat makanan mahal...bukan itu, bukan).
Disana, ternyata kami bertemu langsung dengan p'Bondan sendiri, maklumlah restoran baru biasanya diawasi langsung oleh sang pemilik...baru jika mulai lancar maka akan dilepas...Maklum. Ia menyapa kami dengan hangat, kami mengambil tempat duduk...kami menanyakan menu yang nge-top apa kira-kira...ia bilang yang nge-top untuk lunch itu: Gado-gado & Lontong Cap Go Meh Bonbin serta juga gak ketinggalan Sate Ponorogo...Kami pun
memesan rekomendasinya itu. Kami sempat bertanya jawab beberapa pertanyaan, seperti kenapa di dalam menu ada menu breakfast dan tiap-tiap
waktu makan itu makanannya berbeda. Menu breakfast sendiri itu ada karena ternyata Kopitilam Oey itu buka dari jam 7 pagi...n adanya varietas makanan
tersebut ya tentu untuk ke-unikan dan juga karena Kopitilam Oey sendiri memakai konsep Koffie Oey di Nederlaands sana yang sama - mereka hanya
menyediakan minuman, dan sedikiiit makanan. Makanan yang lain 'impor' dari luar kafe (kq 5-an) (tapi kalau di Walundo sana makanannya berjajar di
depan Kedai, sayang pemilik bangunan sekitar tidak mengizinkan sistem itu diberlakukan...alasannya: higienisme aka kebersihan, kalau di Londo sana
tentu bisa tertib n bersih, tapi di negeri ini...o...harapan sangat kecil. Dan selain itu tentu akan mengganggu parkiran, itu sangat tidak diizinkan n juga tidak
diharapkan).
Minuman kami bertiga beragam, aku dan mas memilih Ijs Teh Mint sementara ibu memilih Wedang Uluk Wonosari...sambil menunggu pesanan kami
melihat interior kedai tersebut yang antik, dihiasi oleh poster-poster tentang kopi, teh, sandwich, dari luar negeri zaman tahun 40an s/d 70an dan
poster-poster jajanan melayu tempo doeloe dan poster2 kopi/teh/kedai Belanda. Antik benar interiornya, begitu pula perabotannya yang khas mirip kursi
kedai yang agak pecinan, benar-benar mengembangkan nuansa tempo doeloe yang kental, mantab pokokne rek...
Tak lama kemudian, pesanan datang, antik benar...Lontong Cap Go Meh yang sangat mirip Kupat Tahu betawi, lalu disertai Gado-Gado dan Sate
Ponorogo, sangat khas...p' Bondan memberi penjelasan; katanya Lontong Cap Go Meh perbedaannya memang sedikit dengan kupat Tahu, bumbunya lebih Chinese dan ia ada opornya, sementara Gado-Gadonya benar-benar terbuat dari kacang tanah yang baunya khas, ditambah gula aren yang pol dan disertai sambal terasi di bagian pojok piring untuk mereka yang ingin mendapatkan sensasi pedas...sementara Sate Ponorogo ternyata mirip sekali sate padang, tapi kacang tanah untuk sausnya ternyata dibuat sangat spesial; bagian putih-putih di tengahnya di keluarkan untuk mengeluarkan rasa pahit dari kacang. Sangat spesial ternyata...ia juga bilang, mencari Sate Ponorogo itu sendiri sangat susah, hingga akhirnya ketemu satu di Cibubur dan ia bawa ke kedainya itu, jadi memang specially made Sate tersebut itu. Gado-Gado n Lontong CGM nya sendiri dari Gado2 n Lontong Bonbin yg terkenal t jauh dari situ(masih di daerah Menteng).
Ketika kita cicipi...muantapne terasa banget!!!! Saus kacang Gado-Gado tersebut manis dan ketika dicampur dengan sambel terasinya benar-benar terasa kenikmatan gado-gado sempurna! Parfait! Lontong Cap Go Mehnya tidak jauh beda rasanya dengan Kupat Tahu Betawi, tapi tetap saja pas.
Sementara menurutku d special food goes to...Sate Ponorogo! Waw, ayamnya sangat halus...kata p'Bondan itu rahasia para pembuatnya, dan saus kacangnya mirip saus Sate Padang tapi lebih lembut, tidak terlalu asin, tapi justru manis seperti saus kacang Sate seperti biasanya, waw! ditambah Lontong...Tapi sepertinya kami kebanyakan Lontong, Lontong CGM pake Lontong, Gado2 juga, Sate Ponorogo juga...mati aku iki, Gusti!
Tapi tenang saja, itu bukan masalah besar, setelah perut kami kenyang makan, minumannya pun hebat...Ijs Teh Mintnya bener2 terasa mint, kayak odol...beda dengan teh mint di tempat lain yang sekedar...seger kayak mint aja...tapi ini benar-benar layaknya mint betulan, terasa odol...dilain pihak, rasa semeriwing-semeriwing pedas segar dingin dari teh mint itu diimbangi oleh Wedang Uluk. Wedang Uluk memang bukan minuman biasa, Uluk, secara harfiah dalam bahasa Jawa, berarti sampah - seperti halnya teh ini, yang diseduh rangkaian 'sampah' herbal seperti sirih, jahe dsb. Tapi manfaat, khasiat, dan rasanya tidak seperti 'uluk' - justru sangat enak. Hangat, layaknya Wedang Jahe. Mantap.
Setelah semuanya selesai, kami bayar... total 90,000 (termasuk PPN 15%), makanannya 60,000 minuman 20,000 tapi minuman seharusnya 40,000 karena ini sudah dipotong diskon. Murah juga, kalau kondisi normal, ya berarti kira-kira Rp.40,000-an per orang. Value-for-money nya lebih dari memuaskan.
Kamipun keluar sambil pamit kepada p'Bondan...diluar kami merasakan hujan rintik-rintik di daerah Menteng dan kemudian kembali ke rumah (jalan pelan-pelan), aku pun merasakan nuansa-nuansa masa laluku hadir kembali...kala-kala aku bercakap-cakap dengan sayangku itu, di bawah atap sekolah, dalam hujan rintik-rintik seperti ini...jam 2 juga...ah...betapa indahnya. Aku juga merasakan kembali ingatan masa kecilku (dulu sebelum di Pejaten aku di Saharjo rumahnya, jadi Menteng itu daerah mainanku juga). Betul-betul saat itu aku merasakan nuansa nostalgia, fikiranku kembali ke masa-masa indah romansa ku dan dia itu...ah...cinta...kala engkau bersiul rasanya nikmat sekali, namun kala kau merajam rajamanmu menembus dada...cinta...cinta...ah, Cinta! sesuatu yang tak bisa dipisahkan dari hidup seorang M. Arkan...selain idealisme dan makanan.
Labels:
Jakarta,
kuliner,
My Travels,
perjalanan diri,
travel kuliner
Monday, March 16, 2009
Mengertilah - suatu Sajak untuk cinta dan negeri
Untuk Caleg-caleg, petinggi-petinggi partai, DPR-MPR...pejabat negara kita
Dan juga untuk dia yang satu itu...yang selalu ku cinta dimanapun ku berada
"Caleg demi caleg menggila
Intimidasi dan Kolusi di mana-mana
Demi kontrol kekuasaan di kursi atas negara...."
"Cinta membubung tinggi
Hasrat yang membuatku berani berlari
Mengejar dirimu terus, kasih..."
"Norma demi norma terusak sudah
Konflik opini makin menggila telah
Tatanan kota kini sudah tak tertata
Semua semakin gila, oh tanahku Indonesia..."
"Kau tak pernah menjawab daku, sayangku
Padahal di hati ini hanya bisa menyayangi dirimu
Hanya bisa mendo'akanmu, mengawasimu
Memastikanmu tetap dalam naungan bahagia tanpa sedih sedu
Oh, cinta...sedih daku melihat itu"
"Semua ingin demokrasi, tapi hanya para wakil rakyat yang punya
Hak-hak menggugat ini itu-nya negara
Sementara suara kita
Hanya bagaikan bisik-bisik tiada guna bagi mereka
Padahal telah kita suarakan
Telah kita TERIAKKAN
Bahwa negeri ini dibawa keambang KEHANCURAN"
"Yayangku, kau tetap saja membisu
Berlari keluar dari bayangku
Yang selalu ingin dekatmu
Aku coba tuk berontak
Hanya tuk menjadi DEKAT DENGANMU
Tapi kau hanya diam pilu...
Aku rasa nyawaku seperti DIRENGGUT
Rasanya tiada lagi yang menyenangkan hati atau mengenyangkan perut..."
"Transportasi sudah tak ada KETERTIBAN
Produktivitas panen selalu dalam KEGAGALAN
Sedikit saja kata sembarang memulai kegilaan KERIBUTAN
Sementara pemimpin kita tidak MEMPERDULIKAN
Hanya berusaha untuk mengamankan KURSI KEBESARAN
Dari pesaing haus KEKUASAAN
Yang lain...
MANA SIMPATIMU PADA NEGERIMU SENDIRI
INDONESIA INI?
WAHAI KAU PARA PETINGGI NEGERI!
JAWAB PERTANYAANKU TADI!"
"Hidup rasanya sudah tiada NYAMAN
Nafaspun sesak berat seperti sudah SEKARAT
Padahal hati ini tak bisa alihkan PERHATIAN
Dari DIRIMU
INIKAH BALASANMU
PADA CINTAKU YANG TULUS ITU?
WAHAI KAU CINTAKU YAYANGKU!
JAWAB PERTANYAANKU ITU!"
"MENGERTILAH
O PEMIMPIN INDONESIA
MENGERTILAH RAKYAT-RAKYATMU INI
YANG MENJADI PERTANGGUNGJAWABANMU HINGGA NANTI
JANGAN KAU PEDULIKAN DIRI DAN JABATANMU SAJA
HINGGA MENINGGALKAN KAMI DALAM KEADAAN GILA
MENGERTILAH!
BILA MEMANG KAU PEMIMPIN SEJATI"
"MENGERTILAH
OH YAYANGKU YANG KU CINTA SELALU
MENGERTILAH ORANG YANG MENCINTAMU
YANG MENDO'AKANMU YANG MEMIKIRKANMU
TIAP HARI TIAP SAAT TIAP WAKTU
YANG MENGHARAPKANMU MENJADI LEBIH BAIK DARI WAKTU KE WAKTU
JANGANLAH KAU HANYA PEDULIKAN RASAMU
TANPA PEDULIKAN RASAKU
MENGERTILAH!
KARENA KU MEMBUTUHKANMU, CINTA
UNTUK HIDUP DI DUNIA INI DENGAN BAHAGIA..."
Mikhayllya Arkandijnedzovski / Namen RUS verzie
Arkhandijnezew Iljanezustivikchnarawszt/ Namen POL verzie
Mikhailja Arkandzovic/ Namen SRB verzie
M.Arkan
Jakarta
12 Maret 2009
9.00-9.15
Dan juga untuk dia yang satu itu...yang selalu ku cinta dimanapun ku berada
"Caleg demi caleg menggila
Intimidasi dan Kolusi di mana-mana
Demi kontrol kekuasaan di kursi atas negara...."
"Cinta membubung tinggi
Hasrat yang membuatku berani berlari
Mengejar dirimu terus, kasih..."
"Norma demi norma terusak sudah
Konflik opini makin menggila telah
Tatanan kota kini sudah tak tertata
Semua semakin gila, oh tanahku Indonesia..."
"Kau tak pernah menjawab daku, sayangku
Padahal di hati ini hanya bisa menyayangi dirimu
Hanya bisa mendo'akanmu, mengawasimu
Memastikanmu tetap dalam naungan bahagia tanpa sedih sedu
Oh, cinta...sedih daku melihat itu"
"Semua ingin demokrasi, tapi hanya para wakil rakyat yang punya
Hak-hak menggugat ini itu-nya negara
Sementara suara kita
Hanya bagaikan bisik-bisik tiada guna bagi mereka
Padahal telah kita suarakan
Telah kita TERIAKKAN
Bahwa negeri ini dibawa keambang KEHANCURAN"
"Yayangku, kau tetap saja membisu
Berlari keluar dari bayangku
Yang selalu ingin dekatmu
Aku coba tuk berontak
Hanya tuk menjadi DEKAT DENGANMU
Tapi kau hanya diam pilu...
Aku rasa nyawaku seperti DIRENGGUT
Rasanya tiada lagi yang menyenangkan hati atau mengenyangkan perut..."
"Transportasi sudah tak ada KETERTIBAN
Produktivitas panen selalu dalam KEGAGALAN
Sedikit saja kata sembarang memulai kegilaan KERIBUTAN
Sementara pemimpin kita tidak MEMPERDULIKAN
Hanya berusaha untuk mengamankan KURSI KEBESARAN
Dari pesaing haus KEKUASAAN
Yang lain...
MANA SIMPATIMU PADA NEGERIMU SENDIRI
INDONESIA INI?
WAHAI KAU PARA PETINGGI NEGERI!
JAWAB PERTANYAANKU TADI!"
"Hidup rasanya sudah tiada NYAMAN
Nafaspun sesak berat seperti sudah SEKARAT
Padahal hati ini tak bisa alihkan PERHATIAN
Dari DIRIMU
INIKAH BALASANMU
PADA CINTAKU YANG TULUS ITU?
WAHAI KAU CINTAKU YAYANGKU!
JAWAB PERTANYAANKU ITU!"
"MENGERTILAH
O PEMIMPIN INDONESIA
MENGERTILAH RAKYAT-RAKYATMU INI
YANG MENJADI PERTANGGUNGJAWABANMU HINGGA NANTI
JANGAN KAU PEDULIKAN DIRI DAN JABATANMU SAJA
HINGGA MENINGGALKAN KAMI DALAM KEADAAN GILA
MENGERTILAH!
BILA MEMANG KAU PEMIMPIN SEJATI"
"MENGERTILAH
OH YAYANGKU YANG KU CINTA SELALU
MENGERTILAH ORANG YANG MENCINTAMU
YANG MENDO'AKANMU YANG MEMIKIRKANMU
TIAP HARI TIAP SAAT TIAP WAKTU
YANG MENGHARAPKANMU MENJADI LEBIH BAIK DARI WAKTU KE WAKTU
JANGANLAH KAU HANYA PEDULIKAN RASAMU
TANPA PEDULIKAN RASAKU
MENGERTILAH!
KARENA KU MEMBUTUHKANMU, CINTA
UNTUK HIDUP DI DUNIA INI DENGAN BAHAGIA..."
Mikhayllya Arkandijnedzovski / Namen RUS verzie
Arkhandijnezew Iljanezustivikchnarawszt/ Namen POL verzie
Mikhailja Arkandzovic/ Namen SRB verzie
M.Arkan
Jakarta
12 Maret 2009
9.00-9.15
Labels:
Opini-Filozofi,
Perenungan,
perjalanan diri,
Poeisi,
protes
Sunday, January 11, 2009
Tafsir lagu: Donna Donna - la Melodia in cerca della libertà (Melodi para pencari kebebasan)
"On a wagon bound for market
there's a calf with a mournful eye.
High above him there's a swallow,
winging swiftly through the sky.
How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summers night.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Stop complaining, said the farmer,
Who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
like the swallow has learned to fly.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don."
Yes, yes, lagu ini lagu lama - tapi tetep ini lagu yang benar2 everlasting dan menjadi lagu idola banyak orang...terutama orang2 yang bernama Donna...
Tapi tentu saja ada sati 'kenapa' tentang kenapa lagu ini di-idolakan banyak orang...ada yang bilang karena itu salah satu lagu pertama yang mereka bisa mainkan lewat gitar...ada pula yang karena namanya Donna jadi suka lagu itu...ada pula yang suka melodinya yang cukup flowing harmoniously...
Dalam pandanganku, lagu ini sangat spesial...karena liriknya penuh makna...suatu lagu untuk para pencari kebebasan...
Coba fikir - on a wagon bound for market; there's a calf with a mournful eye; high above him there's a swallow; winging swiftly through the sky - dalam satu kereta kuda yang menuju ke pasar; ada sapi dengan mata berduka; diatasnya ada burung; terbang cepat mengarungi langit...betapa suatu frasa kiasan yang dalam artinya...sang sapi ini bisa diartikan sebagai kebanyakan orang di dunia ini...terkekang...terkurung - mereka mendongak ke atas, iri dan berduka melihat burung-burung camar yang ada di atas mereka...burung camar yang berkeliaran bebas di angkasa ini menurutku adalah kiasan...tentang kebebasan yang diidam-idamkan setiap orang di dunia ini terutama mereka yang telah mengalami masa2 buruk selama hidupnya...dalam kata lain....lagu ini benar2 adalah frasa idioma mengenai hidup ini...dimana orang2 mengidam2kan kebebasan sebagai salah satu hasil akhir keberhasilan mereka di dunia.
Tapi...apa koneksinya lagu ini dengan kehidupan sebenarnya lalu?; tentu saja...lihatlah sekitarmu; Gaza, Afrika, bahkan Indonesia sendiri...
Banyak telah orang yang masih terkekang dalam hidupnya - dan memang itulah, dalam kehidupannya manusia memang mendamba yang namanya kebebasan; tapi pertanyaannya - apakah mereka berhasil mendapatkan kebebasan yang didamba itu - dan lebih lagi, apakah kebebasan mereka dapat menjadi suatu kebebasan yang merupakan simbiosis mutualisme (bukan kebebasan egotifik alias kebebasan yang mengganggu orang disekitarnya)... bagaimana kita, sebagai anak Adam, meraih cita-cita esensiailiet kita yakni kebebasan yang pure benar-benar dalam berbagai cara me-liberate diri kita tanpa mengganggu orang lain diluar sana???
Benar-benar lagu ini menyadarkan bahwa dasarnya yang manusia butuhkan adalah kebebasan dalam hidupnya yang sejati.....dengarlah saja frasa Donna Donna dalam lagu itu - menurut saya frasa itu bukanlah rengekan memanggil seorang cewek, tapi menurut saya itu adalah rengekan engikan sang kerbau (hei...ingat pembahasan bait pertama) yang terikat dalam keretanya, iri kepada burung walet yang terbang tinggi diatas langit, bebas....lagu ini menyadarkan kita, pada dasarnya yang dibutuhkan seorang anak Adam ialah kebebasan dalam hidupnya - itulah hal esensial yang kita inginkan...dan memang seringkali kebebasan harus diberikan...karena hanya denganlah perasaan dan fikiran dapat diungkapkan...dan dari situlah semua perbedaan bisa dilunturkan...
there's a calf with a mournful eye.
High above him there's a swallow,
winging swiftly through the sky.
How the winds are laughing,
they laugh with all their might.
Laugh and laugh the whole day through,
and half the summers night.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Stop complaining, said the farmer,
Who told you a calf to be?
Why don't you have wings to fly with,
like the swallow so proud and free?
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Calves are easily bound and slaughtered,
never knowing the reason why.
But whoever treasures freedom,
like the swallow has learned to fly.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don.
Donna, Donna, Donna, Donna;
Donna, Donna, Donna, Don."
Yes, yes, lagu ini lagu lama - tapi tetep ini lagu yang benar2 everlasting dan menjadi lagu idola banyak orang...terutama orang2 yang bernama Donna...
Tapi tentu saja ada sati 'kenapa' tentang kenapa lagu ini di-idolakan banyak orang...ada yang bilang karena itu salah satu lagu pertama yang mereka bisa mainkan lewat gitar...ada pula yang karena namanya Donna jadi suka lagu itu...ada pula yang suka melodinya yang cukup flowing harmoniously...
Dalam pandanganku, lagu ini sangat spesial...karena liriknya penuh makna...suatu lagu untuk para pencari kebebasan...
Coba fikir - on a wagon bound for market; there's a calf with a mournful eye; high above him there's a swallow; winging swiftly through the sky - dalam satu kereta kuda yang menuju ke pasar; ada sapi dengan mata berduka; diatasnya ada burung; terbang cepat mengarungi langit...betapa suatu frasa kiasan yang dalam artinya...sang sapi ini bisa diartikan sebagai kebanyakan orang di dunia ini...terkekang...terkurung - mereka mendongak ke atas, iri dan berduka melihat burung-burung camar yang ada di atas mereka...burung camar yang berkeliaran bebas di angkasa ini menurutku adalah kiasan...tentang kebebasan yang diidam-idamkan setiap orang di dunia ini terutama mereka yang telah mengalami masa2 buruk selama hidupnya...dalam kata lain....lagu ini benar2 adalah frasa idioma mengenai hidup ini...dimana orang2 mengidam2kan kebebasan sebagai salah satu hasil akhir keberhasilan mereka di dunia.
Tapi...apa koneksinya lagu ini dengan kehidupan sebenarnya lalu?; tentu saja...lihatlah sekitarmu; Gaza, Afrika, bahkan Indonesia sendiri...
Banyak telah orang yang masih terkekang dalam hidupnya - dan memang itulah, dalam kehidupannya manusia memang mendamba yang namanya kebebasan; tapi pertanyaannya - apakah mereka berhasil mendapatkan kebebasan yang didamba itu - dan lebih lagi, apakah kebebasan mereka dapat menjadi suatu kebebasan yang merupakan simbiosis mutualisme (bukan kebebasan egotifik alias kebebasan yang mengganggu orang disekitarnya)... bagaimana kita, sebagai anak Adam, meraih cita-cita esensiailiet kita yakni kebebasan yang pure benar-benar dalam berbagai cara me-liberate diri kita tanpa mengganggu orang lain diluar sana???
Benar-benar lagu ini menyadarkan bahwa dasarnya yang manusia butuhkan adalah kebebasan dalam hidupnya yang sejati.....dengarlah saja frasa Donna Donna dalam lagu itu - menurut saya frasa itu bukanlah rengekan memanggil seorang cewek, tapi menurut saya itu adalah rengekan engikan sang kerbau (hei...ingat pembahasan bait pertama) yang terikat dalam keretanya, iri kepada burung walet yang terbang tinggi diatas langit, bebas....lagu ini menyadarkan kita, pada dasarnya yang dibutuhkan seorang anak Adam ialah kebebasan dalam hidupnya - itulah hal esensial yang kita inginkan...dan memang seringkali kebebasan harus diberikan...karena hanya denganlah perasaan dan fikiran dapat diungkapkan...dan dari situlah semua perbedaan bisa dilunturkan...
Thursday, January 1, 2009
Tahun baru: Hanya semangat satu hari?
Jakarta, 1-Januari-2009
Джакарта, 1-января-2009
(baca: Dzhakarta, Odin Yanvarya Dve Tyrsyachi devyat)
SUGENG WARSA ENGGAL 2009!!!
HAPPY NEW YEAR 2009!!
SELAMAT TAHUN BARU 2009!!
С новым годом 2009!!! (Baca: Es Novyrum Godom Dve Tyrsyachi Devyat)
Ingat lagu Badai Pasti Berlalu? Yang dulu dinyanyikan Crishye dan tahun2 belakang ini dinyanyikan lagi oleh Ari Lasso untuk OST film Badai Pasti Berlalu. Selalu pasti ada dalam ingatan tentang liriknya...ya, lagu itu menceritakan tentang jatuh bangun anak manusia dalam hidup...begitu juga sama dengan dalam lagu Mengejar Matahari milik Ari Lasso juga...sama2 menceritakan hal yang sama.
Lalu...What's d connection antara lagu2 tersebut dengan Nieuwjaar alias tahun baru? Oh, tentu saja ada - Tahun baru selalu di-identik-kan dengan sebuah ajang rebirth seseorang ke dunia dengan fikiran yg lebih baik dsc. - bukankah tahun baru sering kita jadikan tolak ukur untuk membuat planning,target,perenungan untuk menuju ke hidup baru yang lebih baik? Seperti dalam lagu A Brand New Day-nya Ten2Five? Bukankah kita, selalu, setiap menjelang tahun baru, membuat planning dan goals untuk yang akan datang?
Memang itu sangatlah bagus...ya, kontemplasi...perenungan...untuk tahun yang baru...untuk hidup yang baru...memang sebuah target bagus...
Tapi yang saya ingin tanyakan disini, yang saya ingin presentasikan disini bukanlah tentang perenungan tersebut, bukan, tapi tentang konsistensi kita menjaga hasil dari kontemplasti tersebut, dari perenungan tersebut...
Ya, kita semua tahu tentang frase satu ini - panas panas tahi ayam; dan itulah yang melanda banyak orang di negeri kita..harus diakui aku sendiri terkadang seperti itu pula...dan memang frase satu ini benar-benar bisa merepresentasikan mengapa kebanyakan orang di negeri ini juga kurang...emm...kurang...yah...poko'e itu adalah salah satu alasan pokok kenapa negeri ini masih kelabu belum dapat maju ke kancah tingkatan negeri yang lebih tinggi...kita masih developing country, ya, kita masih berkembang...tapi progres-nya sangatlah kecil...padahal tiap tahun kita selalu punya planning baru - siapapun itu kita selalu ada tujuan yang baru di saat tahun baru...tidak peduli itu anak-anak,orang tua,pejabat,pedagang asongan...sopo bae...pasti ada. Tapi pertanyaannya; bagaimana realisasinya? DAN sanggupkah kita mempertahankan spirit untuk menuju a better life tersebut hingga akhir tahun nanti?
Itulah tantangan sebenarnya dalam menghadapi tahun yg baru - apakah, semua resolusi dan kontemplasi yang sudah kita persiapkan bisa kita pertahankan hingga nanti...apakah kita bisa survive dan tidak melenceng dari target kita...kita seringkali, di tengah tahun atau akhir tahun mendapati diri kita depresif dan stres - sangat melenceng dari harapan kita untuk menjadi a better person dengan spirit yang lebih OK dan cita2 yang lebih tinggi dan hasil akhir yang bagus pula yang kita idam-idamkan dan paparkan dalam kepala kita saat tahun baru menjelang...sia-sia bukan jika kita pikirkan lagi tentang resolusi pergantian tahun kita kandas pada saat2 seperti itu di pertengahan tahun nanti?
N because of that, kita harus punya effort yang lebih sejak awal tahun - jangan biarkan kita hanya punya mimpi...tapi tanpa realisasi; jangan biarkan semua resolusi dan refleksi yang telah kita persiapkan itu melayang dari pikiran kita hingga akhir tahun nanti... jangan biarkan momen tahun baru dan segalamacam resolusinya hanya bertahan untuk satu hari!!! Ini adalah weakness dari kebanyakan dari kita - jangan sampai ini terjadi; menurut saya, semua orang bisa saja sukses...tapi jangan biarkan hasil kontemplasi macam itu melayang begitu saja...karena actually kalau dari observasi saya, resolusi pergantian tahun orang banyak yang sudah bagus...cukuplah untuk membuat hidup mereka lebih baik...tapi, problemnya ya tadi - kita tidak menjaga target2 dan resolusi tersebut secara konsisten, dan dari problem tersebut maka realisasi dari target2 tersebut juga akhirnya harus melenceng.
So man....keep ur thoughts on d line! Tetap terus bersama resolusi yg sudah di buat! Jangan cuma semangat satu hari saja! Keep the spirit alive until next year when you have a brand new resolution!
Mikhayl ArkanDzovskI
Djakarta, Januari 2009
Джакарта, 1-января-2009
(baca: Dzhakarta, Odin Yanvarya Dve Tyrsyachi devyat)
SUGENG WARSA ENGGAL 2009!!!
HAPPY NEW YEAR 2009!!
SELAMAT TAHUN BARU 2009!!
С новым годом 2009!!! (Baca: Es Novyrum Godom Dve Tyrsyachi Devyat)
Ingat lagu Badai Pasti Berlalu? Yang dulu dinyanyikan Crishye dan tahun2 belakang ini dinyanyikan lagi oleh Ari Lasso untuk OST film Badai Pasti Berlalu. Selalu pasti ada dalam ingatan tentang liriknya...ya, lagu itu menceritakan tentang jatuh bangun anak manusia dalam hidup...begitu juga sama dengan dalam lagu Mengejar Matahari milik Ari Lasso juga...sama2 menceritakan hal yang sama.
Lalu...What's d connection antara lagu2 tersebut dengan Nieuwjaar alias tahun baru? Oh, tentu saja ada - Tahun baru selalu di-identik-kan dengan sebuah ajang rebirth seseorang ke dunia dengan fikiran yg lebih baik dsc. - bukankah tahun baru sering kita jadikan tolak ukur untuk membuat planning,target,perenungan untuk menuju ke hidup baru yang lebih baik? Seperti dalam lagu A Brand New Day-nya Ten2Five? Bukankah kita, selalu, setiap menjelang tahun baru, membuat planning dan goals untuk yang akan datang?
Memang itu sangatlah bagus...ya, kontemplasi...perenungan...untuk tahun yang baru...untuk hidup yang baru...memang sebuah target bagus...
Tapi yang saya ingin tanyakan disini, yang saya ingin presentasikan disini bukanlah tentang perenungan tersebut, bukan, tapi tentang konsistensi kita menjaga hasil dari kontemplasti tersebut, dari perenungan tersebut...
Ya, kita semua tahu tentang frase satu ini - panas panas tahi ayam; dan itulah yang melanda banyak orang di negeri kita..harus diakui aku sendiri terkadang seperti itu pula...dan memang frase satu ini benar-benar bisa merepresentasikan mengapa kebanyakan orang di negeri ini juga kurang...emm...kurang...yah...poko'e itu adalah salah satu alasan pokok kenapa negeri ini masih kelabu belum dapat maju ke kancah tingkatan negeri yang lebih tinggi...kita masih developing country, ya, kita masih berkembang...tapi progres-nya sangatlah kecil...padahal tiap tahun kita selalu punya planning baru - siapapun itu kita selalu ada tujuan yang baru di saat tahun baru...tidak peduli itu anak-anak,orang tua,pejabat,pedagang asongan...sopo bae...pasti ada. Tapi pertanyaannya; bagaimana realisasinya? DAN sanggupkah kita mempertahankan spirit untuk menuju a better life tersebut hingga akhir tahun nanti?
Itulah tantangan sebenarnya dalam menghadapi tahun yg baru - apakah, semua resolusi dan kontemplasi yang sudah kita persiapkan bisa kita pertahankan hingga nanti...apakah kita bisa survive dan tidak melenceng dari target kita...kita seringkali, di tengah tahun atau akhir tahun mendapati diri kita depresif dan stres - sangat melenceng dari harapan kita untuk menjadi a better person dengan spirit yang lebih OK dan cita2 yang lebih tinggi dan hasil akhir yang bagus pula yang kita idam-idamkan dan paparkan dalam kepala kita saat tahun baru menjelang...sia-sia bukan jika kita pikirkan lagi tentang resolusi pergantian tahun kita kandas pada saat2 seperti itu di pertengahan tahun nanti?
N because of that, kita harus punya effort yang lebih sejak awal tahun - jangan biarkan kita hanya punya mimpi...tapi tanpa realisasi; jangan biarkan semua resolusi dan refleksi yang telah kita persiapkan itu melayang dari pikiran kita hingga akhir tahun nanti... jangan biarkan momen tahun baru dan segalamacam resolusinya hanya bertahan untuk satu hari!!! Ini adalah weakness dari kebanyakan dari kita - jangan sampai ini terjadi; menurut saya, semua orang bisa saja sukses...tapi jangan biarkan hasil kontemplasi macam itu melayang begitu saja...karena actually kalau dari observasi saya, resolusi pergantian tahun orang banyak yang sudah bagus...cukuplah untuk membuat hidup mereka lebih baik...tapi, problemnya ya tadi - kita tidak menjaga target2 dan resolusi tersebut secara konsisten, dan dari problem tersebut maka realisasi dari target2 tersebut juga akhirnya harus melenceng.
So man....keep ur thoughts on d line! Tetap terus bersama resolusi yg sudah di buat! Jangan cuma semangat satu hari saja! Keep the spirit alive until next year when you have a brand new resolution!
Mikhayl ArkanDzovskI
Djakarta, Januari 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)